“NO TITLE”
Dulu aku mempunyai
keluarga yang harmonis dan damai tanpa masalah apapun, Aku punya satu kakak
perempuan dan aku anak laki-laki yang terakhir.
Keluarga kami setiap hari selalu bahagia dan
kami adalah keluarga kaya yang punya banyak uang, Tapi aku berada dalam
kesombongan dan banyak gadis menyukaiku di SMP maka dari itu aku sombong dan
bagiku teman itu bisa di beli.
Karma itu nyata suatu
saat kakakku menikah dan kemudian dia hamil, Waktu dia hamil 6 Bulan saat dia
siang sering jalan-jalan kebetulan juga waktu itu ada aku yang lagi nongkrong
melihat kakakku di tabrak mobil.
Bagiku Mobil itu sengaja menabrak kakakku
soalnya mobil itu jalan tidak cepat dan jalanan luas di sana, Kemudian juga
jalanan di sana sepi untuk apa dia lewat jalan itu.
Disaat kehilangan
kakak yang ku sayangi rasanya lumayan hampa bagiku, Walau kejadian itu ada aku
masih tidak jera untuk sombong dan aku sering membully salah satu teman
sekelasku bernama Billy.
Karena semakin aku
seperti itu saat di rumah aku sering membentak Ibu dan selalu marah-marah sama
ayah, Sampai suatu ketika saat Ibu dan Ayah sedang menceramahkan aku tanpa
sengaja aku bilang hal yang tidak di sengaja karena emosi.
Aku mengatakan semoga kalian berdua pergi
dari sini supaya aku bisa bebas dari ceramahan kalian, Omongan itu bisa jadi
doa dalam 4 hari setelah aku berbicara seperti itu ayah dan ibu kecelakaan dan
di masukan ke rumah sakit, Disana hanya ibu yang selamat sedangkan ayah sudah
tiada.
2 Bulan sesudah itu
ibu bisa pulang dari rumah sakit dan hidup kami pun jatuh miskin karena biaya
pengobatan, Ibu yang tatapannya kosong pun masih mengeluarkan air mata.
Aku tak kuasa menahan
tangis setiap saat dan merasa semua ini salahku ini mungkin adalah hukuman
buatku karena terlalu sombong dan merasa dunia milikku sendiri, Aku
menyesalinya disini aku tahu bahwa aku hidup masih membutuhkan seseorang dan
tak bisa hidup sendiri.
Kemudian hari-hari ku lewati dengan merawat
ibu yang hanya menatap dengan tatapannya yang kosong, Setiap hari ibu hanya
seperti itu sampai banyak gosip di luar sana terus menggosipi tentang ibuku.
Di SMP aku sudah tidak
membayari teman-temanku lagi jadi aku yang sering jadi bahan bully dan para
cewek-cewek sudah tidak ada yang menyukaiku lagi dan satu-satunya yang mau sama
aku adalah Billy, Tapi aku menolak dia sambil mengejek dia.
Tapi pada akhirnya aku lulus SMP dengan hasil
memuaskan dan juga mendapatkan ranking 2 waktu itu aku beruntung sekali dan
sangat senang untuk bilang ke ibu, Saat pulang aku masuk ke kamar mama.
Dan yang terjadi
adalah mama bunuh diri disaat hari bahagiaku dia menggantungkan dirinya di
kamarnya, Aku berteriak sambil menangis dan semua tetangga datang padaku dan
menenangkanku beberapa jam setelah itu polisi datang.
Disaat itu aku mulai mempunyai sifat dingin
dan saudara ibuku maupun ayahku tak ada yang mau merawatku kata mereka aku
adalah kutukan yang bisa melukai mereka dan aku mau melakukan percobaan bunuh diri
namun si Billy datang dan menggagalkannya.
Katanya keluarga si
Billy mau menerimaku di saat itu aku mulai merasa bersalah kepada Billy dan ternyata
di luar dugaanku Billy berkata:
“Aaron kau itu bodoh
dan lari dengan bunuh diri memang kau bisa tenang selamanya kau akan menyesal
karena melakukan ini aku sudah memaafkanku!!” Kata Billy
Aku memeluk Billy dan
berterima kasih jadi Billy dan aku memutuskan untuk tinggal berdua di rumah
sendiri dan juga bersekolah di sekolah lama.
Sifatku berubah
menjadi Penakut, Menyendiri, Pemalu dan Lumayan dingin, Tapi kalau sama Billy
aku masih bisa bercanda gurau saat di rumah, Disinilah aku mulai bersekolah.
1 Tahun Kemudian..
Liburan musim panas
sudah selesai kami akan memasuki kelas lagi seperti biasa berebutan kamar mandi
dengan Billy karena di rumah ini hanya ada satu kamar mandi jadi kami rebutan
kamar mandi.
Kami sudah selesai bersiap-siap itu karena
kami Cuma sebentar bersiap-siap hanya untuk menghemat waktu berbicara bareng
dan sarapan roti itulah yang kami lakukan, Karena sekarang aku dan Billy sudah
menjadi akrab.
Akhirnya kami
berangkat sekolah tapi saat berangkat sekolah aku melihat seorang cewek yang
ada di samping rumahku sedang menyirami bunga, Kata Billy namanya Rose rambutnya panjang, Putih dan seyum sangat
manis.
Dia selalu menatapku
saat aku berangkat sekolah saat dia menatapku dia selalu senyum, Senyumannya
secantik bunga mawar karena juga bibirnya merah mungil dan katanya Billy dia
harum sekali seperti bunga.
Lalu kami tetap
melanjutkan perjalanan ke sekolah, Pada akhirnya kami sampai ke sekolah seperti
biasa tapi aku di panggil oleh kepala sekolah bahwa katanya aku harus di
pindahkan kelas, Jadi aku tak sekelas sama Billy.
Aku
menuruti kata pak kepala sekolah jadi aku pindah kelas dimana kelas itu lebih
berisik dari yang lain terus aku merasa sedikit terganggu.
Aku memilih sebangku
dengan satu anak cowok yang alis kirinya tergores, Rambutnya di semir merah dan
seketika semua orang di kelas melhatku sambil berbisik-bisik entah apa yang
salah denganku.
Teman semejaku berkata
kepadaku:
“Hei!! B***SAT!!!
tidak ada tempat lain selain ini!!” Kata Dia
Aku mulai minta maaf
karena sudah tidak ada tempat lain selain ini lagi dan perasaanku mulai tak
enak sepertinya dia tak suka aku sebangku dengan dia.
Lalu pelajaran pun di mulai dan tiba-tiba
teman sebangku aku pun pergi keluar kelas dan anehnya guru pun tak menegurnya
dia pergi begitu saja tanpa sopan santun.
Setelah itu Bel istirahat berbunyi seperti
biasa aku membawa bekal dan keluar untuk makan bersama Billy sambil menikmati
makanan kami bercanda gurau bersama dan aku sebenarnya nggak ingin pindah kelas
karena aku ingin bersama Billy.
Tiba-tiba Billy sakit
perut dan ingin pergi ke toilet jadi aku menunggunya sekian lama menunggunya
kenapa si Billy lama banget dan disini aku mulai punya firasat bahwa Billy
pasti ada apa-apanya, Yasudah aku pergi untuk ke toilet melihat si Billy.
Kemudian aku berlari
dan memasuki kamar mandi ternyata Billy sedang di palak dan di hajar oleh
pemalak yang ada di sekolah ini katanya mereka ditakuti oleh semua orang di
kelas, Dan si Billy menyuruhku untuk pergi.
Banyak orang melihat
tapi tak ada yang mau membantu, Seketika aku melihat si teman semejaku sedang
melihat dan aku minta tolong padanya namun percuma dia tidak melakukan apapun
sambil melihatku dengan wajah menakutkan.
Aku mulai maju dengan
berani karena ini salah dan aku harus menolong temanku yang selama ini telah
membantuku saat aku lagi susah.
“Hei BA***GAN lawanmu
disini kalau mau pukul aku saja!!!” Kataku
“Aaron pergilah
bodoh!!!!!” Kata Billy
Dan benar saja para
preman itu malah memukulku dan
menendangku tapi tak apa selama ini aku telah membawa sial kepada semua orang
dan orang itu semua melindungiku sekarang akan ku pertaruhkan semuanya demi
mereka.
Tiba-tiba ada bunyi
sepatu mendekat:
“Dasar!! Kau itu lemah
sekali bodoh!!” Kata Callsen
“WADUHHH!!! Itu
Callsen!! Bagaimana ini” Kata Pemalak
“HEII!!! Kau telah
memukul teman semejaku aku tak mau dia kotor saat di dekatku” (SENYUM JAHAT)
Kata Callsen
Lalu si Callsen mulai
menghajar mereka semua dan kemudian dia pergi dan juga aku pingsan.
Saat aku terbangun aku
ada di UKS sekolah tubuhku banyak sekali di perban ada dua orang yang menungguku
satu Billy dan satunya lagi cewek berambut pendek coklat, Tapi seperti aku
pernah lihat dimana ya?.
“Aaron kau tak apa?”
Kata Billy
“Tak apa kok tenang
saja!” Kataku
Billy memelukku sambil
menangis dan meminta maaf gara-gara dia aku jadi seperti ini, Padahal harusnya
aku yang minta maaf karena telat untuk melindungimu dasar si Billy ini.
“Hey! Namaku Rheana!” Kata Rheana
“Aku A-A-A-RO-N
Aaron!!!” Kataku
“Namamu cantik sekali”
Kata Rheana
Aku tersenyum kecil
kepada dia dan Rheana menceritakan
bahwa si Cellsen menyelamatkanku entah kenapa dia pertama kali membantu anak
siswa biasanya dia cuek tapi kali ini dia menyelamatkan seseorang siswa di
sekolah ini.
Siapa pun yang semeja dengan dia
pasti akan di Bully habis-habisan entah kenapa hanya kamu yang tidak justru
kamu malah dibantu.
Ceritanya si Cellsen punya ayah angkat seorang mafia yang ditakuti oleh
siapapun maka dari itu kita maupun guru tak berani melawan Cellsen dan katanya
juga aku beruntung sekali telah diselamatkan oleh Cellsen.
Billy berkata kepadaku aku hari ini boleh pulang lebih awal dan dia
mengingatkanku untuk segera berterima kasih kepada Cellsen dan katanya Rheana
Cellsen sering
merokok di belakang sekolah.
Setelah itu aku pulang lebih awal dan menghampiri si Cellsen dan aku
sudah tiba disana ternyata dia sedang bermain game lalu aku duduk di
sebelahnya.
Bola matanya melihatku dan dia bergeser dari kursi itu lalu aku juga
ikut-ikutan dia terus seperti itu sampai
akhirnya dia marah kepadaku.
“HEII!!! B***SAT kau ngapain sih??!!” Kata Cellsen
“Namaku Aaron dan aku cuma mau berterima kasih! Telah menolongku” Kataku
“Kau kira aku menolongmu jangan salah paham!!” Kata Cellsen
“Dan maaf aku telah duduk sebangku denganku mulai besok aku akan Pindah
dari situ” Kataku
Aku mulai berdiri dan pergi tapi si Cellsen berkata kepadaku:
“Tidak usah pindah juga tak apa!” Kata Cellsen
Kemudian aku tersenyum kepadanya dan mengucapkan terima kasih dia juga
berkata bahwa aku menolongmu tak gratis jadi dia ingin aku menemaninya pergi ke
warnet untuk main bersama.
Aku tak bisa menolak maka dari itu kita pergi ke warnet, Akhirnya aku
sampai ke warnet dan kami bersebelahan dan di sebelahku lagi ada anak seperti
teman sekelasku tapi siapa ya?.
Si Cellsen memanggil namanya.
“Heii Kenward ngapain disini bolos
lagi ya??” Kata Cellsen
“Diam kau B*NGSAT” Kata Kenward
Dia melirik ke arahku dan berkata ngapain aku melihat ke arahnya dan aku
hanya berkata maaf sambil memujinya bahwa dia sangat ganteng lalu si Cellsen
menertawaiku dan mengatai aku bodoh.
“Kau bodoh ya dia itu perempuan HAHAHAHA!!” Kata Cellsen
“Ha??” Kataku
“Dia memang memakai celana bukan rok dan rambutnya memang pendek dan juga namanya memang seperti cowok HAHAHA
KAU LUCU SEKALI!!” Kata Cellsen
Aku menahan malu dan sepertinya si Kenward tidak marah dia hanya menantap komputer dia memakai topi kupluk warna abu-abu dan memang
dia tidak seperti cewek tapi kalau dilihat lebih jelas lagi dia cantik banget.
Sudahlah langsung aku dan si Cellsen bermain gamenya namanya PUBG dan si
Kenward ikut bersama kita “SQUAD” dan ternyata
Cellsen dan Kenward adalah sahabat yang
dekat, Dan aku baru sadar aku tak bisa main game makanya aku kalah lebih cepat
lalu si Cellsen memarahiku dan si Kenward.
Mengatai aku Bodoh dan Noob ya apaboleh buat soalnya dulu waktuku aku
habiskan buat belajar bukan bersenang-senang seperti ini dan si tim yang
satunya berkata di Voice Team.
“G*BLOK kalian ajarin dialah jangan dimarahain Cellsen dulu yang
ngajarin main game ini siapa aku kan dan kamu waktu itu juga masih kalahan” Kata
Team ke 4
“Iya iya Boss ku santai aja nanti lama-lama dia bisa kok!!” Kata Cellsen
“Bodoh ya tetap si Bodoh” Kata Kenward
Sepertinya belajar terus menerus itu juga tidak baik lebih baik aku
belajar bermain game saja agar aku punya banyak teman sepertinya itulah
tekadku.
Hari ini sudah waktunya pulang sekolah dan aku juga harus pulang sekolah
karena pasti Billy menungguku dan Cellsen juga bilang jangan lupa bayarin aku
sambil pulang dan si Kenward
ambi keuntungan dia
lari dan menyuruhku membayarnya.
Uang saku ku habis karena bayar semua tagihan warnet sungguh licik
mereka berdua, Sejak hari itu aku mulai bersahabat dengan Cellsen dan Kenward kalau si Kenward menurutku saja sih soalnya si Kenward juga nggak mau bicara sama aku.
Dan Billy bilang bahwa kita
bersama saat dirumah saja agar tak terjadi yang tak di inginkan lagi pula Billy
sudah punya banyak teman, Dan temanku hanya Cellsen dan Kenward selain Cellsen si Kenward juga ditakuti oleh semua siswa
jadi sejak aku berteman dengan dia banyak yang takut padaku setiap hari ke
kantin bareng mereka berdua.
Walau pun si Kenward tak mau bicara
sepatah kata pun padaku dan setiap hari juga setelah pulang sekolah langsung ke
warnet untuk main game dan ceritanya semua di mulai dari sini tentang dimana
aku harus memilih salah satu cewek untuk jadi pendampingku.
NO TITLE S.1 SUDAH TAMAT AKAN DIBUAT NO TITLE S.2
TAMAT
(memang ceritanya hanya sedikit tapi NO TITLE S.2 akan di tambah banyak cerita dan tidak hanya menceritakan Aaron saja tapi tokoh lainnya juga, Seperti masa lalunya Callsen atau Kenward!! Terima Kasih telah membaca)
Comments
Post a Comment